Menelusuri Sejarah Korea Selatan Melalui Istana Gyeongbokgung

Rabu, 28 Desember 2016 - 17:19 WIB
Menelusuri Sejarah Korea...
Menelusuri Sejarah Korea Selatan Melalui Istana Gyeongbokgung
A A A
SEOUL - Tak hanya menghadirkan wisata alam, wisata romantis dan belanja, Korea Selatan juga menyuguhkan wisata budaya. Kekayaan budaya negara yang akrab disebut dengan negeri gingseng ini pun bisa dilihat melalui Istana Gyeongbokgung.

Terletak tepat di pusat kota Seoul, Gyeongbokgung merupakan istana utama dan terbesar dari lima istana yang ada. Istana yang merupakan simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea ini terletak di kaki Gunung Baegak dan didirikan pada tahun 1395 pada awal Dinasti Joseon. Berdiri di lahan seluas 410.000 meter, Gyeongbokgung memiliki 330 kompleks bangunan dengan 5.792 kamar.

Berdasarkan pengalaman Sindonews mengunjungi tempat ini, pengunjung harus melewati tiga lapis pintu gerbang salah satunya gerbang utama istana, Gwanghwamun. Selanjutnya, saat masuk ke dalam, pengunjung akan disambut oleh bangunan megah, Geunjeongjeong yang difungsikan untuk menggelar acara resmi dalam skala besar. Bangunan ini juga menjadi ruang terbesar di istana tersebut. Untuk mencapai bangunan ini, harus melewati tangga batu dengan hiasan patung singa.

Tepat depan bangunan ini ada banyak batu pilar, tempat pejabat sipil berdiri saat bertemu raja. Setiap batu berukir angka yang menandakan peringkat pejabat sipil tersebut. Selain itu, ada juga lapangan batu yang luas yang dibuat secara tidak merata agar air tidak menggenang. Ada juga Gangnyeongjeon, tempat tidur raja yang berbeda dengan ratu. Untuk menuju tempat ini pengunjung akan melewati Gerbang Yanguimun.

Di sebelah timur, ada Jagyeongjeon Hall, bangunan yang difungsikan untuk tempat tinggal ibu angkat raja. Ruangan ini terdiri dari dua kamar. Menariknya, dinding bangunan ini terbuat dari batu bata berwarna-warni, dihiasi dengan desain dari bunga aprikot, bambu, kupu-kupu dan bunga teratai. Tepat di belakang Jagyeongjeon Hall ada cerobong asap dengan 10 tanda kehidupan.

Sementara untuk tinggal putra dan putri raja adalah Compound. Bangunan ini terdiri dari dua bangunan utama yakni Jaseondang dan Bihyeongak dengan ruang kuliah untuk pangeran (Chunbang) dan bangunan untuk keamanan (Gyebang). Lanjut menuju belakang istana terdapat Gyeonghoeru Paviliun, yang dibangun sebelah barat kolam tempat tinggal raja. Bangunan ini difungsikan sebagai untuk menggelar pesta bersama pejabat sipil.

Tak hanya itu, setiap ruangan juga dilengkapi dengan beragam benda dengan fungsi dan nilai sejarah sendiri. Seperti halnya perunggu pedupaan yang berukuran besar, cincin tenda di halaman Geunjeongjeong Hall saat perayaan hingga wadah air besar untuk menangkal roh api. Sebelumnya, istana ini sempat mengalami kehancuran saat Jepang melakukan invasi ke Korea dari tahun 1592-1598. Setelah dilakukan restorasi selama beberapa kali, kini istana Gyeongbokgung bisa dinikmati oleh seluruh wisatawan. Disini wisatawan bisa melihat kebesaran dan keagungan kerajaan Korea di masa lalu.

Untuk tiket masuk, siapkan uang sebesar 3000 Won. Menariknya, selain bisa belajar sejarah dan mendapatkan banyak pengalaman, pengunjung juga bisa menggunakan pakaian tradisional Korea, hanbok secara gratis.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0855 seconds (0.1#10.140)